Minggu, 05 September 2010

sesal...

‎dua purnama lebih

saat kau roncekan dua tangkuk melati dihatiku.

sungguh tiada tempat paling wangi yang kujumpai selain disana.

kau tawarkan hatiku yang lara.

kau dendangkan tembang tembang kesturi malam pelena jiwa.

tapi kini dipurnama ketiga.

tembang tembang itu

seperti mengejawantahkanku pada dinding dinding kemunafikan.

dan roncean melati itu

seperti ribuan anak panah

yang dilesakan dari balik benteng meira

waktu prajurit alkea berjarak 100 depa.

tertinggal cuma sesal yang meregang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hayoo yang mau berinteraksi dengan saya, menjalin silaturahmi, dll, jangan pernah ragu untuk berbagi