sesal...
dua purnama lebih
saat kau roncekan dua tangkuk melati dihatiku.
sungguh tiada tempat paling wangi yang kujumpai selain disana.
kau tawarkan hatiku yang lara.
kau dendangkan tembang tembang kesturi malam pelena jiwa.
tapi kini dipurnama ketiga.
tembang tembang itu
seperti mengejawantahkanku pada dinding dinding kemunafikan.
dan roncean melati itu
seperti ribuan anak panah
yang dilesakan dari balik benteng meira
waktu prajurit alkea berjarak 100 depa.
tertinggal cuma sesal yang meregang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hayoo yang mau berinteraksi dengan saya, menjalin silaturahmi, dll, jangan pernah ragu untuk berbagi